Halaman

Jumat, 17 Mei 2013

LAUTAN TIDAK BERCAMPUR




Kita mungkin mengira, semua lautan di bumi ini bercampur menjadi satu. Sama asinnya, sama warnanya, dan sama cairnya. Namun ternyata Allah menciptakan lautan dengan karakteristiknya masing-masing. Dan mereka tidak bercampur satu dengan lainnya.

Salah satu bukti ada di selat Gibraltar. Selat Gibraltar adalah lautan sempit yang berada di antara Dratan Maroko, Afrika dan daratan Spanyol, Eropa. Di selat Gibraltar inilah, terdapat tanda-tanda alam yang menakjubkan, yaitu pertemuan dua arus laut yang amat berbeda, Laut Mediterania dan Samudra Atlantik.



Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik.

·        Pertanyaan: Lalu apakah air ini akan bercampur dengan air di Samudera Atlantik?

·        Jawaban:    Ternyata ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka tidak mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua air dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam. Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak mau bercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik ini menyusup dibawah air laut yang berasal dari Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik.



·        Pertanyaan:           Bagaimana bisa terjadi?

·        Jawaban:  Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Dari atas ferry yang kami naiki, masih bisa terlihat dengan jelas mana air yang berasal dari Lautan Atlantik, dan mana air yang berasal dari laut tengah atau laut Mediterania. Kalau dipikir secara logika, pasti bercampur, nyatanya tidak bercampur. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania.

Sifat lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.

Air laut Mediteranian, yang berwarna biru tua, menyusup sampai kedalaman 1000 m dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan terus masuk sejauh ratusan km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya. Subhannallah.

"Dia memberikan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?"
(Ar Rahman : 19 - 21)


"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir, yang satu tawar lagi segar yang lainnya masin lagi pahit. Dan Dia jadikan di antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi."
(Al Furqan : 53)

Telah ditemukan di perairan yang lebih kecil, seperti sungai atau danau, sementara air masin ditemukan perairan yang luas yaitu samudera dan laut. Meskipun lautan yang sangat luas itu dapat saja mengisi seluruh sungai berair tawar dengan mudah, namun mereka tidak masuk ke perairan sungai dan kedua perairan itu tidak melintasi sekat di antara mereka. Ikan laut tidak akan masuk ke sungai dan sebaliknya. Namun untuk contoh ikan salmon, yang dilahirkan di air tawar lalu menghabiskan sebagian besar di air laut merupakan sebuah pengecualian, dan merupakan kebesaran Allah SWT.


Penemuan sains modern telah menemukan bahwa di muara sungai di mana air masin dan air tawar bertemu, situasinya adalah berbeda berbanding dengan tempat di mana dua lautan bertemu. Saintis telah menemukan bahwa di antara air tawar dengan air masin di muara sungai terdapat satu zon pertengahan yang dinamakan zon pycnocline yang mempunyai tahap kemasinan yang berbeda dimana zon tersebut memisahkan di antara air masin dan air tawar. Fenomena ini terjadi di beberapa tempat seperti di Mesir, di mana Sungai Nil mengalir ke Lautan Mediterranean.


Keajaiban-keajaiban Al-Quran ini membuktikan bahwa Al-Quran adalah wahyu dari Allah. Di sini, adalah kewajiban kita untuk mempelajari dan mengamalkan perintah-perintah Al-Quran secara seksama. Allah memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada Al-Quran dalam banyak ayat. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan, yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kalian diberi rahmat.”
(QS Al-An’aam: 155)

Termasuk suatu peringatan,
“Maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya.”
(QS ‘Abasa: 11-12)



sumber:berbagai sumber

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar